The Devil’s Bath (2024)

113 voting, rata-rata 6.0 dari 10

SINOPSIS FILM The Devil’s Bath (2024)

“The Devil’s Bath” menyajikan kengerian bukan supernatural, melainkan perbedaan kultural yang mengusik penonton modern saat menyaksikan hal lumrah di masa lalu. Wakil Austria di Academy Awards 2025 ini menyoroti perspektif mengerikan dari masa lampau.

Agnes (Anja Plaschg) menikahi Wolf (David Scheid) yang ia dambakan. Pesta pernikahan tampak membahagiakan, senyum tak pernah luntur dari wajah Agnes. Ia akan tinggal di rumah baru yang Wolf beli dengan tabungan dan pinjaman rahasia. Tanda ancaman mulai terlihat.

Namun, latar film adalah tahun 1750-an, jauh sebelum feminisme berkembang. Agnes merasa terganggu keputusan Wolf, namun siapa peduli? Di pesta, Wolf dan teman-temannya memukuli ayam, sementara kakak Agnes memberinya jimat keberuntungan: jari algojo pembunuh bayi yang dipancung.

Veronika Franz dan Severin Fiala, sutradara “Goodnight Mommy”, merujuk buku Kathy Stuart tentang bunuh diri melalui perwakilan di Jerman abad pertengahan untuk menggambarkan masyarakat lampau. Kengerian muncul dari perspektif dan kepercayaan masa itu, bukan hantu atau sihir.

Pada masa itu, depresi dianggap kegilaan, kesedihan diobati dengan menjahit rambut kuda di tengkuk lalu menariknya hingga bernanah, dianggap “mengeluarkan racun”. Sinematografi Martin Gschlacht dan musik Anja Plaschg berhasil menciptakan nuansa horor rakyat dari situasi yang dianggap menjijikkan oleh masyarakat modern.

Ibu mertua Agnes (Maria Hofstätter) menghadirkan kengerian paling nyata. Ia sering berkunjung dan terus mengkritik menantunya dengan komentar menyakitkan, bahkan soal letak panci. Agnes semakin tertekan, dan Anja Plaschg dengan menyayat hati menggambarkan penderitaan batin itu. Teriakan dan ratapan menjelang akhir film, serta tawa yang ia tunjukkan, benar-benar menghancurkan perasaan.

Sebelum menonton “The Devil’s Bath”, saya bertanya-tanya apakah kelak orang-orang tahun 2300-an akan menganggap kita masyarakat terbelakang dan menyeramkan saat menonton film tentang era 2000-an. “The Devil’s Bath” mengingatkan untuk memperbaiki diri agar sejarah tidak terlalu banyak mengabadikan sisi buruk kita.